Saya pernah menawari untuk memboncengkan dua orang anak perempuan kelas satu SD yang sedang berjalan kaki ketika mereka pulang sekolah. Karena saya kasihan melihat mereka yang harus berjalan di tengah terik matahari dan saya yakin, kedua anak tersebut rumahnya di Desa sebelah yang jaraknya 1 km. Tetapi dengan malu dan sopan kedua anak tersebut menolaknya. Saya mencoba menawarinya lagi namun tetap saja mereka menolaknya. Akhirnya sayapun tak mendapatkan amal ibadah tersebut.
Ketika di rumah saya menceritakan kejadian tersebut sama mak’e dan mak’e pun hanya menjawab dengan asal namun membuat saya cukup paham. Menurut mak’e , mungkin anak tersebut takut kalau saya “culik”. Hhhmmm,, saya pun hanya bisa tersenyum.
Mak’e juga pernah mengalami hal tersebut. Ketika akan membeli sayur dan lauk di Desa Sebelah dan berniat untuk memboncengkan seorang anak laki-laki SD yang berjalan sendiri dan akan pulang sekolah. Berkali-kali mak’e menawarkan tapi ditolak. Namun akhirnya anak tersebut mau diboncengkan setelah sebelumnya dia meyakinkan diri dengan bertanya “ Sampeyan Ibu’e Mas Jarot to Budhe”? ( Anda Ibunya Mas Jarot ya Bu ).
Terkadang ada benarnya dengan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa “ Niat baik tak selalu diterima dengan baik”. Namun, apapun itu, saya yakin bahwa Allah lebih tahu tentang segala niat baik umatNYA. Meskipun, saat itu saya tidak bisa memboncengkan anak tersebut, pasti Allah lebih tahu niat tulus saya. InsyaAllah…
^___ Mengumpulkan Recehan amal___^
*Yuden Japan*