Di hadapanku…
Terbentang sebuah jalan panjang yang tak selalu lurus…
Tapi sesekali ada belokan tajam…
Jalan yang yang tak hanya dikelilingi bunga,
Tapi juga bertabur duri dan kerikil…
Sesekali kakiku tersandung lalu aku terjatuh…
Tapi aku tak mau memar di kaki menjadi alasan untukku tak bangkit lagi berdiri…
Langit….
Bahkan tak selalu biru T
erkadang mendung menjadikannya abu-abu
Tapi… Biarlah mendung menggantung…
Karena aku tahu…
angin akan membuatnya berarak pergi menjauh dari langit biruku…
Ahh… Ternyata…
Takdir Tuhan tak selalu begitu angin tak membawanya pergi….
Tapi perlahan-lahan kurasakan tetesan air yang kemudian menderas….
Sakit….
Kurasakan tiap tetesannya mengenai wajahku….
Mungkin Tuhan ingin menghapus laraku dengan hujan itu…
Walau terkadang aku tak selalu bijak untuk bisa mengerti…
Kalau ada kasih Tuhan dalam tiap rintikan hujan…
Aku percaya pada janjiMu…
Bahwa setelah tangisku pasti akan Kau ukir senyum di wajahku…
Aku pun tahu mendung menggantung dan hujan menderas… T
ak akan selalu ada di langit biruku…
Karena setelahnya akan Kau lukis pelangi di kaki langit….
Dan dengan pelagi itulah…
Kau tunjukkan ada sebuah keindahan menantiku setelah mendung dan hujan itu…
Kau lah sebaik-baik penawar dukaku… Penyembuh sedihku….
Terimakasih Rabbi…
Betapa indahnya caraMu mendewasakanku…
http://ukhti-shalihah.com/category/about-sastra/dialog-hati/
¤* Yuden_Japan *¤
0 komentar:
Posting Komentar