Berteman gerimis yang menyirami bumi, ku coba menatap gelapnya langit yang tertutup kabut malam dengan kebahagiaan. Aku cukup mengerti tentang keindahan alam yang tercipta untuk menemaniku menjalani hari tanpamu di sini. Meski hati selalu bergoncang menunggumu datang sebagai penawar rindu. Namun semua itu tak ubahnya seperti mengharapkan datangnya bintang yang menari di ujung mega dalam keremangan malam ini.
Rintikan air hujan adalah airmata alam yang tergenang diantara jeda rindu & cemburuku. Bukankah kau yang memintaku untuk selalu menyimpan bayangmu ketika malam datang. Mengenang pada keheningan semesta yang pernah kita agungkan. Namun kenapa Kini harus ada kerinduan yang tergantung di sela-sela senja, mencari bayangmu, yang kian surut terbawa angin dan tak tahu arahnya.
Merindukanmu adalah hal yang tak pernah terselesaikan, yang membawa pada sepenggal kenangan tentangmu dan meruangi hatiku dengan pilu. Sungguh, ketika kegundahan menyusup dalam relung jiwa, Tangis menjadi caraku bercerita pada malam. Berharap bulir yang mengalir bisa menjadi pantulan kisah rindu yang kau seka untuk sekedar mengurangi rindangnya kerinduan hati yang semakin betah hinggap disana.
Aku tahu, kau tak akan datang sekarang, bukan karena tak ada cinta dan kasih sayang di hatimu.. Bukan itu.. Namun hanya sebatas alasan yang tak dapat dihindarkan ketika sebuah kesepakatan hati untuk hidup di masa depan telah di ikrarkan.
Aku selalu yakin dan percaya Suatu hari nanti rindu ini akan menemukan tempatnya. Diantara dua lenganmu, yang menyediakan hangat pelukan. Di dalam hatimu yang senantiasa memberikan tulusnya cinta dan kasih sayang.
Terimakasih telah menanam benih rindu di hati ini, meski ku tak bisa menuainya sekarang. Karena rindu itu bukan hanya milikku tapi milik kita berdua. Dan ku menunggumu untuk memetik buah kerinduan itu bersamamamu berdua.. Terima kasih telah mengajariku tentang arti sebuah kesetiaan dalam kerinduan yang telah kau sematkan di hari-hariku
Kini biarkan aku menunggumu sambil bersandar di batang kehamapaan hati dan berteduh di bawah pohon harapan. Menunggu hingga engkau pulang kepadaku. Hanya di pelukanku,,Dan saat itulah kita tersenyum dan bukan hanya kita saja namun juga dunia….
*Yuden_Japan*
Selasa, 06 Maret 2012
GERIMIS HATI ~,~
Diposting oleh Yuden Japan di 22.30Label: Episode Life, Notes
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar