Kemarin saya mendapat sms dari seorang teman yang intinya meminta saya datang ke tempat usahanya ketika jam istirahat. Namun, karena alasan “panas” sayapun menyanggupinya sepulang kerja. Ketika usai jam kerja saya pun mampir ke tempat teman sebelum pulang ke rumah. Sesaampainya ditempat teman, saya langsung disodori sebuah map yang membuat saya bingung. Setelah saya buka map tersebut ternyata itu adalah data diri seorang laki-laki. Saya pun semakin bingung. Lalu teman saya tersebut menjelaskan bahwa itu semacam “proposal” dari temannya yang dititipkan untuk saya. Padahal saya selama ini belum pernah melihat, bertemu maupun berkenalan dengan laki-laki tersebut. Ternyata beberapa hari yang lalu ketika saya main ke tempat teman, laki-laki tersebut melihat kedatangan saya.
Setelah sekilas membaca dan melihat halaman pertama “Proposal” tersebut dengan halus saya kembalikan kepada teman saya. Dengan spontan teman saya berkata “ Kenapa?? Kamu kan belum membacanya? Tidak harus sekarang, kamu bisa membawanya pulang dan mempertimbangkan dulu”. Namun dengan berkali-kali saya mengucapkan minta maaf dan tetap mengembalikan “Proposal” tersebut. Dan Alhamdulillah teman saya tidak menanyakan alasan saya. Namun teman saya tersebut mengutarakan maksudnya menerima titipan proposal temannya tersebut. Karena menurut teman saya, selama ini saya selalu sendiri dan hampir tak pernah bercerita tentang seorang laki-laki yang saya anggap sebagai “TEMAN DEKAT”, sehingga teman saya beranggapan bahwa saya “sedang sendiri”
*****
Setiap kali “Hal” tersebut terjadi, berbagai perasaan berkecamuk dalam hati. Antara Bahagia, bingung, sedih dan bersyukur. BAHAGIA karena ada orang yang meyayangi saya dan percaya bahwa saya layak untuk menjadi seorang istri. BINGUNG ketika harus mencari kalimat yang tak menyinggung perasaanya ketika harus mengutarakan kata hati. SEDIH ketika harus mengecewakan orang yang telah begitu percaya pada saya dan BERSYUKUR karena di saat banyak perempuan lain yang lebih sempurna dari saya masih menunggu pasangannya namun dengan mudahnya dan tanpa saya minta ALLAH menganugerahkan hal tersebut bagi saya, Meskipun dengan teramat sangat terpaksa saya mengembalikannya. Ampuni hamba Ya Rabb….
Ya Rabb.. Pikiran hamba benar-benar jauh dari kata mengerti untuk bisa memahami setiap anugerah yang ENGKAU berikan bagi hambaMU yang bodoh ini. Terlalu sulit bagi hamba untuk mengerti mauMU. Ampuni hamba Ya Rabb… Berkali-kali hamba harus mengecewakanMU dengan "menolak" umatMU yang ENGKAU antarkan dengan niat Mulia untuk hamba. Ampuni hamba harus mengecawakanMU, ampuni hamba karena mengecewakan teman-teman yang sudah berbaik hati perhatian terhadap hamba, ampuni hamba Ya Rabb.. Karena sudah melukai perasaan ciptaanMU yang datang dengan niat Mulia…
Ya Rabb… Hamba akan belajar untuk berprasangka baik terhadap anugerah yang telah ENGKAU berikan bagi hamba kemarin. Hamba yakin ENGKAU memiliki maksud baik dan ketetapan indah yang ingin ENGKAU sampaikan bagi hamba. Namun, lingkungan sekitar cukuplah menjadi pelajaran hidup bagi hamba tanpa harus hamba mengalaminya.
Ya Rabb… Maafkan hamba karena selalu saja MEMAKSAMU untuk memahami keinginan hamba. Tapi, hamba yakin ENGKAU mengerti. Hamba hanya berusaha untuk menepati janji dan KOMITMEN yang telah hamba sepakati dengannya. Meskipun hamba harus jauh darinya. Hamba yakin, ada hikmah yang ENGKAU selipkan ketika jarak ENGKAU bentangkan di antara kami. Agar kami bisa menjaga hati, sikap dan perbuatan kami sehingga kami tak terjerumus pada jurang kenistaan yang bisa mengotori cinta yang telah ENGKAU ANUGERAHKAN dalam HATI kami.
Ya Rabb.. Catatlah usaha dan niat baik orang-orang yang telah perhatian dengan kesendirian hamba sebagai amal ibadah mereka. Anugerahkan wanita sholeha untuk umatMU yang pernah memiliki NIAT MULIA terhadap hamba.
Ya Rabb… Jaga hati kami agar kami tetap menepati KOMITMEN dan janji yang pernah KAMI ucapkan. Ajari KAMI agar senantiasa mensyukuri apapun yang ENGKAU limpahkan kepada kami. Besarkan HATI kami untuk bisa menerima keberadaan kami yang berjauhan sebelum adat dan syariat menghalalkan KAMI berdua.
Ya Rabb… Izinkan hamba suatu saat nanti menggenapkan separuh dien ini bersamanya. Meniti tangga kehidupan bersamanya dalam naunganMU. Mendidik anak cucu keturunan kami dalam RIDHAMU agar bisa menjadi ladang amal ibadah KAMI dan akan mendoakan kami ketika kelak kami menghadapMU..
Ya Rabb… Semoga ENGKAU berkahi KOMITMEN kami. ENGKAU mudahkan urusan kami serta ENGKAU ridhai niat kami. Hamba percaya bahwa ENGKAU tidak pernah MEMPERSULIT umatmu yang menanamkan NIAT untuk menjalankan sunnah RosulMU.
Amin Ya Robbal’alamin….
Kullu maa huwa aatin qoribun
"Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat..."
*Yuden_Japan*
0 komentar:
Posting Komentar